BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fungsi utama dari sel-sel
darah merah, yang juga dikenal sebagai eritrosit, adalah mengangkut hemoglobin,
dan seterusnya mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan. Selain mengangkut
hemoglobin, sel-sel darah merah juga mempunyai fungsi lain. Contohnya, ia
mengandung banyak sekali karbonik anhidrase, yang mengkatalisis reaksi antara
karbon dioksida dan air, sehingga meningkatkan kecepatan reaksi bolak-balik ini
beberapa ribu kali lipat. Cepatnya reaksi ini membuat air dalam darah bereaksi
dengan banyak sekali karbon dioksida, dan dengan demikian mengangkutnya dari
jaringan menuju paru-paru dalam bentuk ion bikarbonakt (HCO3-). Hemoglobin yang
terdapat sel dalam sel juga merupakan dapar asam-basa (seperti juga pada
kebanyakan protein), sehingga sel darah merah bertanggung jawab untuk sebagian
besar daya pendaparan seluruh darah. Sel darah merah normal, berbentuk lempeng
bikonkaf dengan diameter kirakira 7,8 mikrometer dan dengan ketebalan pada
bagian yang paling tebal 2,5 mikrometer dan pada bagian tengah 1 mikrometer
atau kurang. Volume rata-rata sel darah merah adalah 90 sampai 95 mikrometer
kubik. Bentuk sel darah merah dapat berubah-ubah ketika sel berjalan melewati
kapiler. Sesungguhnya, sel darah merah merupakan suatu “kantung” yang dapat
diubah menjadi berbagai bentuk. Selanjutnya, karena sel normal mempunyai
membran yang sangat kuat untuk menampung banyak bahan material di dalamnya,
maka perubahan bentuk tadi tidak akan meregangkan membran secara hebat, dan
sebagai akibatnya, tidak akan memecahkan sel, seperti yang akan terjadi pada
sel lainnya. Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa fungsi terpenting sel
darah merah adalah transpor O2 dan CO2 antara paru-paru dan jaringan. Suatu
protein eritrosit, yaitu hemoglobin, memainkan peranan penting pada kedua
proses tersebut.
1.2
Tujuan
·
Untuk mengetahui cara menghitung eritrosit.
·
Untuk menghitung jumlah eritrosit dalam
darah.
1.3
Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian eritrosit?
2. Bagaimana
cara pengambilan darah kapiler yang tepat ?
3. Bagaimana
cara menghitung jumlah sel eritrosit ?
4. Mengetahui
jumlah normal sel eritrosit !
5.
Penyakit akibat kekurangan atau kelebihan
jumlah sel eritrosit !
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Eritrosit
Eritrosit mempunyai bentuk bikonkaf,
seperti cakram dengan garis tengah 7,5 uM dan tidak berinti. Warna eritrosit
kekuning-kuningan dan dapat berwarna merah karena dalam sitoplasmanya terdapat
pigmen warna merah berupa hemoglobin.
Tiap-tiap sel darah merah mengandung
200 juta molekul hemoglobin. Hemoglobin (Hb) merupakan suatu protein yang
mengandung senyawa besi hemin. Hemoglobin mempunyai fungsi mengikat oksigen di
paru-paru dan mengedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Jadi, dapat dikatakan
bahwa di paruparu terjadi reaksi antara hemoglobin dengan oksigen.
Setelah sampai di sel-sel tubuh, terjadi reaksi pelepasan
oksigen oleh Hb.
4 Hb O2 ==> 2 Hb2+ 4 O2
Hitung eritrosit adalah jumlah
eritrosit per milimeterkubik atau mikroliter dalah. Seperti hitung leukosit,
untuk menghitung jumlah sel-sel eritrosit ada dua metode, yaitu manual dan
elektronik (automatik). Metode manual hampir sama dengan hitung leukosit, yaitu
menggunakan bilik hitung. Namun, hitung eritrosit lebih sukar daripada hitung
leukosit.
Prinsip hitung eritrosit manual adalah darah diencerkan
dalam larutan isotonis untuk memudahkan menghitung eritrosit dan mencegah
hemolisis. Larutan Pengencer yang digunakan adalah:
- Larutan Hayem : Natrium sulfat 2.5 g, Natrium klorid
0.5 g, Merkuri klorid 0.25 g, aquadest 100 ml. Pada keadaan
hiperglobulinemia, larutan ini tidak dapat dipergunakan karena dapat
menyebabkan precipitasi protein, rouleaux, aglutinasi.
- Larutan Gower : Natrium sulfat 12.5 g, Asam asetat
glasial 33.3 ml, aquadest 200 ml. Larutan ini mencegah aglutinasi dan
rouleaux.
- Natrium klorid 0.85 %
Harga Normal :
- Dewasa laki-laki : 4.50 – 6.50 (x106/μL)
- Dewasa perempuan : 3.80 – 4.80 (x106/μL)
- Bayi baru lahir : 4.30 – 6.30 (x106/μL)
- Anak usia 1-3 tahun : 3.60 – 5.20 (x106/μL)
- Anak usia 4-5 tahun : 3.70 – 5.70 (x106/μL)
- Anak usia 6-10 tahun : 3.80 – 5.80 (x106/μL)
Masa
hidup eritrosit hanya sekitar 120 hari atau 4 bulan, kemudian dirombak di dalam
hati dan limpa. Sebagian hemoglobin diubah menjadi bilirubin dan biliverdin,
yaitu pigmen biru yang memberi warna empedu. Zat besi hasil penguraian
hemoglobin dikirim ke hati dan limpa, selanjutnya digunakan untuk membentuk
eritrosit baru. Kira-kira setiap hari ada 200.000 eritrosit yang dibentuk dan
dirombak. Jumlah ini kurang dari 1% dari jumlah eritrosit secara keseluruhan.
2.2 Penurunan eritrosit
kehilangan darah (perdarahan), anemia,
leukemia, infeksi kronis, mieloma multipel, cairan per intra vena berlebih,
gagal ginjal kronis, kehamilan, hidrasi berlebihan.
GEJALA
ANEMIA
Adapun gejala-gejala dari anemia
adalah:
1.Lemah, lesu, pusing, mudah marah
atau sulit konsentrasi.
2.Pucat terutama pada gusi dan kelopak
mata atau bawah kuku.
3.Jantung berdebar nafas pendek.
4.Sariawan mulut atau lidah, bilur-bilur
atau pendarahan tidak biasa.
5. Mati rasa atau kesemutan di daerah
kaki.
6. Mual dan diare
Penyebab
Difesiensi besi adalah penyebab anemia paling
umum. Defesiensi besi dapat terjadidari pola makan sehari-hari yang rendah
besi. Kurang protein, asam folat, vitamin B12 dari makanan sehari-hari juga
memungkinkan terjadinya anemia, mengingat pentingnya unsure-unsur tersebut
dalam pembentukan sel-sel darah merah. Anemia juga bisa disebabkan hal-hal lain
seperti pendarahan kecil tetapi terus menerus (slow bleeding) seperti akibat
wasir, tukak lambung, kanker lambung atau usus dan efek penggunaan aspirin atau
obat-obat nonsteroidal anti inflamasi terus menerus, menstruasi berat, penyakit
yang berhubungan dengan darah seperti leukemia dan infeksi (cacing, malaria). Pecandu
alcohol, perokok, pasien dengan penyakit saluran pencernaan (gastritis, celiac
disease atau crohn’s disease), vegetarian ekstrim, orang lanjut usia dan wanita
hamil termasuk yang beresiko defisiensi besi, akibat gizi buruk atau kurang
gizi atau penyerapan gizi kurng baik.
Pengobatan
untuk penderita anemia
Makanlah
variasi makanan yang kaya besi, asam folat, dan B12 dari empat kelompok makanan
wajib (protein, karbohidrat, lemak, sayuran dan buah) seperti polong-polongan
kering dan kacang-kacangan, hati, daging, telur, ikan, kerang-kerangan, buah
kering, sayuran hijau, kelompok buah sitrus.
Jika anda sering mengalami menstruasi berat, seger konsultasikan dengan dokter karena anda mempunyai risiko anemia. Bagi yang sedang hamil atau berencana untuk hamil, tanyakan pada dokter tentang perlu tidaknya mengkonsumsi suplemen besi. Segera pergi ke dokter jika anda melihat ada bercak darah pada fases atau urine anda. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C ( asam askorbat) seperti jeruk, tomat, mangga dan lain-lain, sebab asam askorbat dapat meningkatkan penyerapan zat besi.
Jika anda sering mengalami menstruasi berat, seger konsultasikan dengan dokter karena anda mempunyai risiko anemia. Bagi yang sedang hamil atau berencana untuk hamil, tanyakan pada dokter tentang perlu tidaknya mengkonsumsi suplemen besi. Segera pergi ke dokter jika anda melihat ada bercak darah pada fases atau urine anda. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C ( asam askorbat) seperti jeruk, tomat, mangga dan lain-lain, sebab asam askorbat dapat meningkatkan penyerapan zat besi.
Pengobatan
untuk penderita anemia defisiensi zat besi:
Ø 60 gram daun bayam merah direbus
dengan air secukupnya. Selanjutnya ditambahkan satu kuning telur ayam kampung.
Ramuan tersebut dapat dimakan.
Ø 100 gram kacang hijau + 10 butir
angco direbus/ditim + 30 gram kismis, direbus hingga menjadi bubur cair,
kemudian dimakan.
Ø 30 gram daun kacang panjang + 30 gram daun
bayam duri + 25 gram lempuyang wangi, dicuci dan diblender dengan 100 cc air,
disaring, airnya diminum.
Ø 30-50 buah buni yang matang + 20 buah murbei +
20 gram kunyit, diblender dengan menambahkan 100 cc air, tambahkan 1 sendok
makan madu lalu dimakan.
2. 3 Peningkatan eritrosit
Peningkatan
eritrosit dapat meyebabkan polisitemia era, hemokonsentrasi/dehidrasi,
hipertensi , penyakit kardiovaskuler.
Salah
satu penyakit akibat peningkatan eritrost adalah hipertensi, hipertensi tidak
menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi
bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal
sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja
terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan
darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau
menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
- sakit kepala
- kelelahan
- mual
- muntah
- sesak napas
- gelisah
- pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya
kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang
penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena
terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati
hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
a)
Keturunan
Faktor ini
tidak bisa Anda kendalikan.
Jika seseorang memiliki orang-tua atau saudara yang memiliki tekanan darah
tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih besar.
Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada
kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian
menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah
tinggi.
b)
Usia
Faktor ini
tidak bisa Anda kendalikan.
Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang bertambah, tekanan darah pun
akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat
muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar
jangan melewati batas atas yang normal.
c. Garam
Faktor ini
bisa Anda kendalikan.
Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa orang,
khususnya bagi penderita diabetes,
penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit
hitam.
Faktor ini
bisa Anda kendalikan.
Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda, dapat menyebabkan timbunan
kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat pembuluh darah
menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat. Kendalikan kolesterol
Anda sedini mungkin. Untuk tips mengendalikan kolesterol, silahkan lihat
artikel berikut: kolesterol.
e. Obesitas /
Kegemukan
Faktor ini
bisa Anda kendalikan.
Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat badan ideal, memiliki
kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
Faktor ini
bisa Anda kendalikan.
Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga tekanan darah tinggi.
Faktor ini
bisa Anda kendalikan.
Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi. Kebiasan merokok
dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke. Karena itu,
kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi,
merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit
yang berkaitan dengan jantung dan darah.
h.
Kafein
Faktor ini
bisa Anda kendalikan.
Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman cola bisa
menyebabkan peningkatan tekanan darah.
i.
Alkohol
Faktor ini
bisa Anda kendalikan.
Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan tekanan darah tinggi.
j.
Kurang Olahraga
Faktor ini
bisa Anda kendalikan.
Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah dalam tubuh
meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun
jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah tinggi.
Mencegah
dan Mengatasi Darah Tinggi
Untuk
mencegah darah tinggi bagi Anda
yang masih memiliki tekanan darah normal ataupun mengatasi darah tinggi bagi
Anda yang sudah memiliki tekanan darah
tinggi, maka saran praktis berikut ini dapat Anda lakukan:
Ø Kurangi konsumsi garam dalam makanan
Anda. Jika Anda sudah menderita tekanan darah tinggi sebaiknya Anda menghindari
makanan yang mengandung garam.
Ø Konsumsi makanan yang mengandung kalium,
magnesium dan kalsium. Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan
darah tinggi.
Ø Kurangi minum minuman atau makanan
beralkohol. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, sebaiknya hindari
konsumsi alkohol secara berlebihan. Untuk pria yang menderita hipertensi,
jumlah alkohol yang diijinkan maksimal 30 ml alkohol per hari sedangkan wanita
15 ml per hari.
Ø Olahraga secara teratur bisa
menurunkan tekanan darah tinggi. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi,
pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, lari santai,
dan berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali
seminggu.
Ø Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti
sayuran hijau, pisang, tomat, wortel, melon, dan jeruk.
Ø Jalankan terapi anti stres agar
mengurangi stres dan Anda mampu mengendalikan emosi Anda.
Ø Berhenti merokok juga berperan besar
untuk mengurangi tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Ø Kendalikan kadar kolesterol Anda.
Ø Kendalikan diabetes Anda.
Ø Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan
darah. Konsultasikan ke dokter jika Anda menerima pengobatan untuk penyakit
tertentu, untuk meminta obat yang tidak meningkatkan tekanan darah.
BAB III
METODE KERJA
Prinsip :
Darah diencerkan dalam pipet
eritrosit, kemudian dimasukkan kedalam kamar hitung. Jumlah eritrosit dihitung
dalam volume tertentu. Dengan mengkalikan terhadap faktor perhitungan diperoleh
jumlah eritrosit dalam satuan volume darah.
3.1 Alat dan bahan
a. Alat
1. Hemositometer, terdiri dari :
-
Kamar/bilik hitung
-
Kaca penutup
-
Pipet eritrosit
-
Karet penghisap dengan pipa kecil
2. Auto clik / lanset
3. Kertas saring/tissu
4. Mikroskop
b. Bahan
- Darah
kapiler
c. reagen
- Alcohol
- Larutan Hayem : Natrium sulfat 2.5 g,
Natrium klorid 0.5 g, Merkuri klorid 0.2 g, aquadest 100 ml.
3.2 Cara Kerja
1. siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. mengambil dara kapiler
a.
Mease jari tangan, yang bisa
digunakan adalah 3 jari tengah karena ada selaputnya.
b. Jari yang akan di tusuk di usap
dengan alkohol 70%
c. Gunakan lancet yang steril.
d. Tusuk jari yang sudah di beri
alkohol
e. Buang 3 tetesan pertama
f. Segera gunakan pemeriksaan karena
mudah membeku
g. Usap jari dengan kapas pada bekas
tusukan tadi.
3.
mengisi pipet thoma
a. Isaplah darah kapiler sampai pada
garis tanda “0,5″ tepat.
- Hapus kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet
- Masukkan ujung pipet kedalam larutan HAYEM sambil
mempertahankan darah tetap pada garis tan tadi. pipet dipegang dengan sudut
45 derajat dan larutan HAYEM dihisap perlahan-lahan sampai garis tanda
“11″ tepat. Hati-hati jangan sampai terjadi gelembung udara.
- Angkatlah pipet dari cairan; tutup ujung pipet dengan
ujung jari kemudian lepaskan karet penghisap.
- Kocoklah pipet tadi selama 15-30 detik. jika tidak
segera akan dihitung letakkan pipet dalam posisi horizontal.
4.
Mengisi kamar hitung
a. Letakkan kamar hitung yang telah
benar-benar bersih dengan kaca penutup yang terpasang mendatar di atas meja.
- Kocoklah pipet yang berisi tadi selama 3 menit terus
menerus (jangan sampai ada cairan yang terbuang dari pipet saat mengocok)
- Buang semua cairan yang ada pada batang kapiler pipet
(3 – 4 tetes) dan kemudian sentuhkan ujung pipet (sudut 30 derajat) dengan
menyinggung pinggir kaca penutup pada kamar hitung. Biarkan kamar hitung
tersebut terisi cairan perlahan-lahan dengan gaya kapilaritasnya sendiri.
- Biarkan kamar hitung yang sudah terisi tersebut selama
2-3 menit agar leukkosit-leukosit mengendap. jika tidak akan dihitung
segera, simpan kamar hitung tersebut dalam cawan peti tertutup yang berisi
kapas basah.
5.
Cara menghitung sel
- Atur fokus terlebih
dahulu dengan memakai lensa objektif kecil (10 x), kemudian lensa tersebut
diganti dengan lensa objektif besar (40x),
- Kamar hitung dengan bidang bergaris diletakkan di bawah
objektif dan fokus mikroskop diarahkan pada garis-garis bagi tersebut.
Dengan sendirinya leukosit-leukosit akan jelas terlihat.
- Hitung semua eritrosit
yang terdapat dalam 5 bidang yang tersusun dari 16 bidang kecil (misalnya
; pada keempat sudut bidang besar di tambah dengan satu bidang di bagian
tengah). Cara dan ketentuan menghitung sel sama dengan cara
menghitung leukosit.Mulailah
menghitung dari sudut kiri atas, terus ke kanan, kemudian turun ke bawah
dan dari kanan ke kiri dan seterusnya. Kadang ada sel yang menyinggung
garis suatu bidang, sel-sel yang menyinggung garis batas sebelah
kiri atau garis atas haruslah di hitung. Sebaliknya sel-sel yang
menyinggung garis sebelah kanan dan bawah tidak boleh dihitung.
6. Perhitungan
Pengenceran dalam pipet eritrosit
adalah 200 kali. Luas tiap bidang kecil 1/400 mm kuatdrat, tinggi kamar hitung
1/10 mm, sedangkan eritrosit yang dihitung dalam 5 x 16 bidang kamar kecil = 80
bidang kecil, yang jumlah luasnya 1/5 mm kuatdrat. Faktor untuk mendapatkan
jumlah eritrosit dalam ul darah menjadi 5 x 10 x 200 = 10.000.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Dari
pengamatan diatas hasinya dapat dihitung sebagai berikut :
Kotak
I : 100
Kotak
II : 110
Kotak
III : 80
Kotak
IV : 87
Kotak V : 90
467
N x
10.000
467 x 10.000 = 4.670.000/mm3
|
Jadi jumlah eritrosit dari pasien atas nama syahriani
adalah 4.670.000/mm3
4.2 Pembahasan
Menghitung jumlah eritrosit yang terkandung dalam darah
memang bukan suatu hal yang mudah karena sel-sel darah merah yang terkandung
dalam darah berukuran sangat kecil sehingga dibutuhkan seperangkat alat yang
dinamakan dengan Haemocytometer dengan bantuan mikroskop. Dalam proses penghitungan
sel-sel darah merah dibutuhkan juga ketelitian dan konsisten dalam cara
menghitung. Penghitungan sel-sel darah merah dihitung di dalam kamar hitung
yang bersakala atau berukuran kecil dengan jumlah 40 buah. Contoh gambar
sel-sel darah yang terkandung di dalam kamar hitung.
Namun pada
saat dilakaukan percobaan bisa saja kita mendapatkan kesalahan, yang mana akan
sangat mempengaruhi hasil pemeriksaan, oleh karena itu ketelitian sangat
diperlukan dalam praktikum ini.
Sumber
kesalahan :
a.
Jumlah
darah/larutan Heyem yang diisap kedalam pipet tidak tepat.
b.
Memakai pipet yang basah
c.
Berkurangnya darah dalam pipet pada
waktu penghapusan darah yang melekat pada
bagian luar ujung pipet.
d. Terjadinya
gelembung udara dalam pipet pada waktu menghisap darah/larutan pengencer.
e.
Adanya bekuan darah
f.
Darah tidak homogen
g.
Kamr hitung/kaca penutup kotor
h.
Ada gelembung
udara yang masuk pada waktu pengisian kamar hitung
i.
Letak kaca penutup tidak tepat
j.
Meja mikroskop tidak datar
k.
Menghitung sel
yang menyinggung garis batas tidak benar
l.
Kaca penutup
bergeser karena tersebtuh oleh lensa mikroskop
m.
Larutan pengencer kotor
n.
Menghitung eritrosit tidak memakai
lensa obyektif 40x sehingga kurang teliti.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Eritrosit merupakan bagian utama
dari sel-sel darah. Setiap mm kubiknya darah pada seorang laki-laki dewasa
mengandung kira-kira 5 juta sel darah merah dan pada seorang perempuan dewasa
kira-kira 4 juta sel darah merah.
Pengenceran darah yang lazim
dipakai untuk menghitung eritrosit ialah 20x tetapi menurut keadaan (leukositas
tinggi atau leucopenia) pengenceran itu dapat diubah sesuai dengan keadaan
itu.Pengaenceran dilakukan lebih tinggi pada leukositas dan lebih rendah pada
leocopenia.
Jadi jumlah eritrosit dari pasien atas
nama syahriani adalah 4.670.000/mm3
5.2 Kritik dan Saran
Kami menyadari dalam penyusunan makalah
ini masih belum sempurna, untuk itu kami mengharapkan kepada pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Gandasoebrata.R. Penuntun
Laboratorium Klinik. Dian Rakyat. Jakarta. 1967
5 komentar:
Makasih banget :) sangat sangat membantu buat nambah" materi KTI :)
HEI TRIMAKASIHLAH PADA DOSEN-MU
HEI TRIMAKASIHLAH PADA DOSEN-MU
terimakasih
follow my blog novetrayola.blogspot.co.id
thankyou :)
cara menaikan kadar eritrosit
Posting Komentar